Salah satu pelajar sedang berorasi di bundaran simpang 5 Banda Aceh | Foto: Suarakomunikasi |
Hal itu disampaikan, Kepala
Staf Administrasi Brigade Pelajar Islam Indonesia (PII) Aceh, Muhammad
Furqan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah berencana akan meminta maaf
kepada keluarga korban Partai Komunis Indonesia (PKI) yang telah
menjadi korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada saat zaman orde
baru.
Menurut Furqan, apa yang
dilakukan oleh pemerintah saat ini akan menjadi pembohongan dan
pemutarbalikkan fakta sejarah kepada generasi selanjutnya, karena
generasi-generasi ke depan harus mengetahui bahayanya Komunis.
“Generasi kedepan harus sadar
betapa susahnya, dan banyak korban yang berjatuhan dalam usaha
menumpaskan Komplotan Komunis yang ingin menguasai Indonesia, dan
beberapa jendral juga ikut menjadi korban atas kebiadaban PKI dulu,”
lanjutnya.
Lanjut Furqan, Brigade PII
Aceh mengecam dengan apa yang sedang diupayakan pmerintah saat ini, dan
Brigade PII Aceh siap turun lagi dalam hal membantu bangsa dan negara
secara nasional untuk mengontrol Pergerakan komunis di Indonesia, “Ini
karena menjadi permasalahan menyangkut dengan ummat dan bangsa
Indonesia.”
Di sisi lain, Furqan
mengatakan, jika permintaan maaf menjadi alasan karena pelanggaran HAM,
bukan hanya terjadi saat dengan PKI, tapi, banyak peristiwa-peristiwa
lain yang melanggar HAM.
Salah satunya kata Furqan,
banyak korban konflik di Aceh pada masa Darurat Militer. “Dimana
pemerintah? Dimana HAM?”. Seharusnya ini juga dibicarakan agar cepat
mendapat solusinya, dan kami harap segera di selesaikan di pusat.
No comments:
Post a Comment