Sunday, November 1, 2015
DPRK Pertanyakan Listrik Gratis Berstiker PA
Lhokseumawe CALANG - DPRK Aceh Jaya mempertanyakan stiker listrik gratis berlambang Partai Aceh yang terpasang di sejumlah rumah di wilayah itu. “Listrik gratis di Aceh Jaya merupakan dukungan dana dari APBK yang dianggarkan sejak 2014 lalu hingga 2015. Kalau memang harus menempel lambang partai, ya harus semua partai ditempel, sebab itu dana bersama dan disahkan bersama di DPRK,” tegas Wakil Ketua DPRK Aceh Jaya Teuku Hasyimi Puteh kepada Serambi, Jumat (30/10).
Amatan Serambi pada stiker tersebut tercetak tiga lambang, yakni lambang Partai Aceh bagian atas, di tengah lambang Pemkab Aceh Jaya dan di bawah lambang PT PLN. Stiker tersebut khusus ditempelkan pada rumah warga yang menerima listrik gratis. Menurut Teuku Hasyimi, DPRK sangat mendukung program listrik gratis di Aceh Jaya.
Namun, kata dia, apabila program listrik gratis diberikan kepada yang tidak berhak menerima dan mengatasnamakan satu pihak saja, maka jelas tidak sesuai dengan ketentuan dan menyalahi prosedur.
“Jangan mengaburkan dana APBK dengan mengatasnamakan sepihak saja. Sebab itu (program) milik bersama. Tahun 2015 anggaran dialokasikan pada APBK sebesar Rp 10 miliar masing-masing dari APBK murni Rp 7 miliar dan pada APBK-Perubahan ditambah Rp 3 miliar untuk listrik gratis,” tambah Teuku Asrizal yang juga Wakil Ketua DPRK.
Sementara itu Kepala Dinas PU Aceh Jaya Nurman DS belum dapat menjawab terkait adanya stiker PA yang ditempel di samping meteran listrik gratis. “Menyangkut dengan stiker tersebut biar bapak bupati saja yang menjawabnya, jangan saya,” ujar Nurman.
Ketua Partai Aceh Kabupaten Aceh Jaya Safrian Toni (Pang Toni) mengatakan program listrik gratis di Aceh Jaya untuk warga kurang mampu merupakan program Partai Aceh yang dijanjikan pada masa kampanye dulu.
“Penempelan stiker berlambang Partai Aceh pada meteran gratis merupakan kerja sama kita dengan pemkab Aceh Jaya,” jelas Pang Toni kepada Serambi, Jumat (30/10). Menurutnya, para anggota DPRK dari Partai Aceh akan terus memperjuangkan layanan listrik gratis kepada masyarakat kurang mampu setiap tahun. (c45)
Mualem Kritik Pakaian Penari Pameran Lhokseumawe
LHOKSEUMAWE - Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf sempat mengkritik para penari wanita pada acara pembukaan Pameran Pembangunan Kota Lhokseumawe di lapangan sepakbola Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Senin (2/11/2015).
Kritikan tersebut dilontarkan terhadap kaki penari yang tidak menggunakan apapun.
"Kita lihat semuanya sudah bagus, pakaian begitu bagus, ada penutup kepala, namun dilihat di kaki hanya menggunakan kaki ayam," ujar Muzkir Manaf saat memberi sambutan diajang tersebut.
Karenanya dia mengharapkan agar ke depan bisa diperbaiki, seperti menggunakan kaos kaki atau sepatu yang layak untuk menari.(*)
Saturday, September 5, 2015
Boat Pembawa Pekerja Aceh Karam Di Laut Perak Malaysia, Belasan Meninggal
Perak –
Sebuah boat yang mengangkut puluhan warga Aceh yang hendak kemabli ke
kampong halaman dikabarkan tenggelam, Kamis 3 september 2015 dinihari.
Kamis 3 September 2015.
Reporter acehbaru.com di Malaysia melaporkan insiden tersebut diperkirakan terjadi pukul 02:00 Wib dinihari tepat nya dikawasan Sabak Bernam Kuta Meulintang negeri bagian Perak.
Berdasarkan informasi yang berhasil di himpun, penumpang boat diperkirakan berjumlah 70 orang sebagian besar adalah warga dari berbagai kabupaten kota di Aceh.
Harian Metro Malaysia melaporakan hingga pukul 20:00 wib malam sedikitnya 14 korban bot karam di perairan Sabak Bernam, sudah tiba rumah sakit Raja Permaisuri Bainun (HRPB) Ipoh ibu kota negeri bagian Perak.
Ketua Polis Daerah Hilir Perak, Asisten Komisioner Mohd Shuhaily Mohd Zain, semua mayat mangsa bot karam itu dibawa dari Balai Polis Hutan Melintang pada 6.30 petang dan selamat sampai pada 8.20 malam.
“Semua mayat ia itu 13 wanita dan seorang lelaki dibawa ke HRPB bagi proses bedah siasat bagi mengenal pasti punca sebenar kematian.
Hingga saat ini ada 19 orang yang selamat, sebagian dirawat di Hospital Teluk Intan. Dan 14 lainnya ditahan pihak polisi setempat.
Sementara operasi pencarian dan penyelamatan di pelabuhan Sungai Sumun, Hutan Melintang sudah hentikan sementara waktu,” katanya ketika ditemui di sini, hari ini.[*]
DPR dan senator asal Aceh diminta jadi mediator kasus Din Minimi
Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan senator asal Aceh
diminta untuk segera turun tangan menyelesaikan kasus Din Minimi.
Perwakilan Aceh yang ada di Jakarta diminta untuk menjadi mediator, agar Din Minimi Cs bisa segera kembali.
Wacana ini muncul dalam diskusi publik yang digelar Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh, Sabtu (5/9) dengan tema "Kelompok Bersenjata Din Minimi, Dibunuh atau Disentuh". Acara ini berlangsung di aula kantor Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpollinas) Aceh.
Hadir sebagai narasumber Humas Polda Aceh, Kombes Pol T Saldin, Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin yang dikenal dekat dengan Din Minimi, Pengamat Politik Kemanan Aceh, Aryos Nivada, wartawan senior di Aceh, Yarmen DInamika dan mantan Ketua KAMMI Aceh Basri Effendi mewakili pemuda Aceh.
Diskusi publik yang pimpin oleh anggota DPR Nasir Djamil berjalan alot. Peserta diskusi bahkan meminta Kepolisian untuk mengedapankan humanis dalam bertindak. Meskipun supremasi hukum harus ditindak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Pada diskusi ini juga, diharapkan anggota DPR dan senator asal Aceh turun tangan. Mereka harus menjadi mediator agar kasus kriminalitas bersenjata kelompok Din Minimi bisa segera terselesaikan.
"DPR dan DPD harus menjadi mediator untuk menyelesaikan kasus Din Minimi. Polisi juga kita minta untuk menanganinya secara persuasif dan humanis, meskipun hukum harus ditegakkan," pinta Ahmad Mirza, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh dalam diskusi publik itu.
Menanggapi permintaan masyarakat sipil anggota DPR dan DPD bisa menjembatani dalam kasus Din Minimi. Anggota DPR asal Aceh dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil menyambut baik permintaan tersebut, meskipun dia mengaku tetap berpedoman pada penegakan hukum.
"Kita akan bicarakan harapan ini, meskipun kami tetap berpedoman pada penegakan hukum itu sendiri. Artinya bagaimana kita bisa meredam dan membujuk agar dia turun dan menyerah," ungkap anggota Komisi III DPR.
Kendati demikian, pihaknya tetap harus mendapat respon dari pihak yang memiliki otoritas, yaitu Gubernur Aceh dan Kapolda. Dia mengaku akan melakukan koordinasi dengan semasa anggota DPR dan Senator lainnya menyahuti permintaan ini.
"Kalau memang keinginan sejumlah masyarakat sipil agar anggota DPR menjadi mediator dan saya pikir itu suatu yang harus direspon oleh anggota DPR/DPD," tukasnya.
Nasir Djamil menaruh harapan, persoalan ini bisa segera diselesaikan dalam tahun 2015 ini. Karena pada tahun 2016 mendatang Aceh akan menghadapi pesta demokrasi. Jangan sampai kasus Din Minimi akan terganggu konsentrasi semua pihak dalam menghadapi hajatan lima tahunan.
"Kita berharap batu-batu kerikil ini tidak lagi tersandung kaki kita yang membuat kita terpuruk, tetapi kita harus bangkit untuk mensejahterakan rakyat," harapnya.
Wacana ini muncul dalam diskusi publik yang digelar Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh, Sabtu (5/9) dengan tema "Kelompok Bersenjata Din Minimi, Dibunuh atau Disentuh". Acara ini berlangsung di aula kantor Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpollinas) Aceh.
Hadir sebagai narasumber Humas Polda Aceh, Kombes Pol T Saldin, Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin yang dikenal dekat dengan Din Minimi, Pengamat Politik Kemanan Aceh, Aryos Nivada, wartawan senior di Aceh, Yarmen DInamika dan mantan Ketua KAMMI Aceh Basri Effendi mewakili pemuda Aceh.
Diskusi publik yang pimpin oleh anggota DPR Nasir Djamil berjalan alot. Peserta diskusi bahkan meminta Kepolisian untuk mengedapankan humanis dalam bertindak. Meskipun supremasi hukum harus ditindak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Pada diskusi ini juga, diharapkan anggota DPR dan senator asal Aceh turun tangan. Mereka harus menjadi mediator agar kasus kriminalitas bersenjata kelompok Din Minimi bisa segera terselesaikan.
"DPR dan DPD harus menjadi mediator untuk menyelesaikan kasus Din Minimi. Polisi juga kita minta untuk menanganinya secara persuasif dan humanis, meskipun hukum harus ditegakkan," pinta Ahmad Mirza, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh dalam diskusi publik itu.
Menanggapi permintaan masyarakat sipil anggota DPR dan DPD bisa menjembatani dalam kasus Din Minimi. Anggota DPR asal Aceh dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil menyambut baik permintaan tersebut, meskipun dia mengaku tetap berpedoman pada penegakan hukum.
"Kita akan bicarakan harapan ini, meskipun kami tetap berpedoman pada penegakan hukum itu sendiri. Artinya bagaimana kita bisa meredam dan membujuk agar dia turun dan menyerah," ungkap anggota Komisi III DPR.
Kendati demikian, pihaknya tetap harus mendapat respon dari pihak yang memiliki otoritas, yaitu Gubernur Aceh dan Kapolda. Dia mengaku akan melakukan koordinasi dengan semasa anggota DPR dan Senator lainnya menyahuti permintaan ini.
"Kalau memang keinginan sejumlah masyarakat sipil agar anggota DPR menjadi mediator dan saya pikir itu suatu yang harus direspon oleh anggota DPR/DPD," tukasnya.
Nasir Djamil menaruh harapan, persoalan ini bisa segera diselesaikan dalam tahun 2015 ini. Karena pada tahun 2016 mendatang Aceh akan menghadapi pesta demokrasi. Jangan sampai kasus Din Minimi akan terganggu konsentrasi semua pihak dalam menghadapi hajatan lima tahunan.
"Kita berharap batu-batu kerikil ini tidak lagi tersandung kaki kita yang membuat kita terpuruk, tetapi kita harus bangkit untuk mensejahterakan rakyat," harapnya.
Mengungkap Bisnis "Esek-esek Anak SMP" Di Lhokseumawe
Sehingga mulai melahirkan gejala-gejala social, salah satunya adalah ‘bisnis’ protitusi yang dilakukan oleh pelajar, mulai dari pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga mahasiswi.
Para wanita-wanita tersebut, umumnya melancarkan aksinya dengan cara terselubung dan tidak berpakaian yang sangat mencolok. Penampilan mereka sama seperti orang lain, menggunakan jilbab dan baju yang panjang, sehingga banyak yang tidak tahu kalau mereka memiliki profesi ganda.
Umumnya mereka terjerumus kedalam dunia hitam itu, akibat himpitan ekonomi dan banyak juga ditemukan karena keluarganya broken home, serta ingin menikmati kehidupan yang mewah, alasan itu menjadi alasan awal bagi mereka, yang kemudian terbawa dalam dunia pelacuran.
Begitulah kesaksian yang diperoleh NEWS OBSERVASI saat menemui “D”, pria tersebut berprofesi sebagai penghubung atau istilah kasarnya Agen bagi para wanita yang mau melayani kebutuhan birahi laki-laki.
ia bercerita selain mahasiswa, juga banya siswi-siswi SMP favorit di Kota Lhokseumawe yang terjun kedalam bisnis hitam itu. Bahkan siswi-siswi SMP itu bisa dibawa keluar daerah.
“Banyak anak SMP yang bisa dipakai, abang pilih aja mana yang mau,” ujar “D” sambil menunjuk kearah gadis-gadis belia itu.
Mengenai persoalan harga, “D” menceritakan tidak terlalu mahal, untuk sekali tidur dengan gadis yang masih SMP itu, biayanya hanya sekitar Rp. 200 ribu sampai Rp.300. Selain menggunakan duit, para para pekerja seks terselubung ini juga dapat dibarter dengan sabu-sabu atau yang sering disebut “STP”.
Untuk gadis yang masih perawan, harganya sedikit mahal karena tidak mudah mencari gadis yang masih perawan untuk menjajakan dirinya. “Kalau yang masih perawan mahal bg,” tutur “D”.
Fenomena ‘bisnis’ prostitusi di Kota Lhokseumawe sepertinya tidak akan padam, walau berbagai aturan tentang syariah terus digiatkan oleh pemerintah Kota tersebut.
Selain karena masalah terhimpitnya ekonomi, persoalan keluarga, kekekecewaan menjadi penyebab jalannya ‘bisnis’ prostitusi dikota Pantai itu
Friday, September 4, 2015
Mantan Walikota Sabang Sofyan Haroen Meninggal Dunia
SABANG - Mantan Wali Kota Sabang periode 2001-2006,
Drs Sofyan Haroen, meninggal dunia Sabtu (5/9/2015) sekira pukul 04.30
WIB di rumahnya di Jalan Kakap 1, nomor 96 Lampriet, Banda Aceh.
Informasi meninggalnya mantan Wali Kota Sabang, periode ini diterima serambinews.com dari Kabag Humas dan Protokoler Setdako Sabang, Abdullah SE.
Menurut Abdullah, almarhum berpulang ke Rahmatullah di rumahnya di Jalan Kakap1 nomor 96 Lampriet Banda Aceh, sekira pukul 04.30 WIB menjelang subuh, dan direncanakan dikebumikan hari ini juga di komplek pemakaman keluarga di Gampong Lam Gugob, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar.
Korban meninggal akibat komplikasi yang sudah lama. Sebulan lalu almarhum sempat dirawat di RSUZA Banda Aceh. Almarhum meninggalkan satu istri, 4 orang anak dan 2 orang cucu.
Pantauan serambinews.com, Wali Kota Sabang, Zulkifli H Adam, Sekdako Sofyan Adam, beserta sejumlah pejabat lainnya ikut melayat ke rumah duka.
Selain Wali Kota Sabang, almarhum juga pernah menjabat Pj Wali Kota Sabang tahum 1999-2000. Dan juga pernah menjabat Pj Bupati Aceh Besar tahun 2006.
Sumber:tribunnews aceh
Informasi meninggalnya mantan Wali Kota Sabang, periode ini diterima serambinews.com dari Kabag Humas dan Protokoler Setdako Sabang, Abdullah SE.
Menurut Abdullah, almarhum berpulang ke Rahmatullah di rumahnya di Jalan Kakap1 nomor 96 Lampriet Banda Aceh, sekira pukul 04.30 WIB menjelang subuh, dan direncanakan dikebumikan hari ini juga di komplek pemakaman keluarga di Gampong Lam Gugob, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar.
Korban meninggal akibat komplikasi yang sudah lama. Sebulan lalu almarhum sempat dirawat di RSUZA Banda Aceh. Almarhum meninggalkan satu istri, 4 orang anak dan 2 orang cucu.
Pantauan serambinews.com, Wali Kota Sabang, Zulkifli H Adam, Sekdako Sofyan Adam, beserta sejumlah pejabat lainnya ikut melayat ke rumah duka.
Selain Wali Kota Sabang, almarhum juga pernah menjabat Pj Wali Kota Sabang tahum 1999-2000. Dan juga pernah menjabat Pj Bupati Aceh Besar tahun 2006.
Sumber:tribunnews aceh
Apa Tujuan Jokowi Minta Maaf ke PKI?
Kabar tentang rencana pemerintah meminta maaf kepada para korban Partai Komunis Indonesia (PKI) bukan sekadar wacana.
Presiden Joko Widodo berencana akan meminta maaf kepada keluarga korban PKI karena dianggap telah menjadi korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada saat zaman orde baru.
Pemerintah dilaporkan sedang menyiapkan mekanisme permintaan maaf kepada para korban peristiwa 1965 yang memakan banyak korban.
"Lagi dibahas di Komnas HAM, Kejagung, Menko Polhukam, TNI dan Polri," ujar Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly ditemani Wapres Jusuf Kalla di Gedung MPR, Senayan.
Kata menteri asal PDI Perjuangan itu, soal permintaan maaf kepada PKI itu masih dalam tahap pembahasan. Terutama tentang bentuk dan modelnya.
Ia mengaku belum mengetahui kapan realisasi permintaan maaf pemerintah kepada korban PKI.
"Belum tahu. Sekarang lagi intens di bawah pimpinan Jaksa Agung dan Komnas HAM," tutur dia.
Menurutnya pertimbangan tersebut lama lantaran, pemerintah juga masih membahas kasus lain, mulai dari peristiwa berdarah di masa kepemimpinan Soeharto, peristiwa Talangsari 1989, tragedi Semanggi tahun 1998, serta kasus lainnya.
"Dan banyak kasus-kasus yang harus dipelajari secara cermat penyelesaian seperti apa," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, pihaknya akan mengganjal upaya pemerintah yang ingin meminta maaf kepada keluarga dan simpatisan Partai Komunis Indonesia.
"Saya pribadi akan menentang. Apa dasarnya meminta maaf itu?" kata Fadli usai rapat tertutup dengan Jaksa Agung di Gedung Nusantara III kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/8).
Zon menambahkan, negara melakukan kesalahan jika meminta maaf.
"Apa betul negara telah melakukan kesalahan tersebut? Inikan masalahnya tidak pernah tuntas diinvestigasi. Tiba-tiba mau minta maaf," imbuh Fadli.
Menurut Fadli, meminta maaf pada PKI tidak akan menyelesaikan masalah. Wakil rakyat dari dapil Jawa Barat itu menambahkan, permintaan maaf akan menciptakan konflik horizontal.
“Dia (Presiden Joko Widodo) mau menciptakan masalah baru,” tegas pria berkacamata tersebut
Seperti diketahui, Presiden Jokowi saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat 14 Agustus lalu menegaskan rencananya untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu termasuk kasus PKI melalui proses rekonsiliasi.
Presiden Joko Widodo berencana akan meminta maaf kepada keluarga korban PKI karena dianggap telah menjadi korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada saat zaman orde baru.
Pemerintah dilaporkan sedang menyiapkan mekanisme permintaan maaf kepada para korban peristiwa 1965 yang memakan banyak korban.
"Lagi dibahas di Komnas HAM, Kejagung, Menko Polhukam, TNI dan Polri," ujar Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly ditemani Wapres Jusuf Kalla di Gedung MPR, Senayan.
Kata menteri asal PDI Perjuangan itu, soal permintaan maaf kepada PKI itu masih dalam tahap pembahasan. Terutama tentang bentuk dan modelnya.
Ia mengaku belum mengetahui kapan realisasi permintaan maaf pemerintah kepada korban PKI.
"Belum tahu. Sekarang lagi intens di bawah pimpinan Jaksa Agung dan Komnas HAM," tutur dia.
Menurutnya pertimbangan tersebut lama lantaran, pemerintah juga masih membahas kasus lain, mulai dari peristiwa berdarah di masa kepemimpinan Soeharto, peristiwa Talangsari 1989, tragedi Semanggi tahun 1998, serta kasus lainnya.
"Dan banyak kasus-kasus yang harus dipelajari secara cermat penyelesaian seperti apa," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, pihaknya akan mengganjal upaya pemerintah yang ingin meminta maaf kepada keluarga dan simpatisan Partai Komunis Indonesia.
"Saya pribadi akan menentang. Apa dasarnya meminta maaf itu?" kata Fadli usai rapat tertutup dengan Jaksa Agung di Gedung Nusantara III kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/8).
Zon menambahkan, negara melakukan kesalahan jika meminta maaf.
"Apa betul negara telah melakukan kesalahan tersebut? Inikan masalahnya tidak pernah tuntas diinvestigasi. Tiba-tiba mau minta maaf," imbuh Fadli.
Menurut Fadli, meminta maaf pada PKI tidak akan menyelesaikan masalah. Wakil rakyat dari dapil Jawa Barat itu menambahkan, permintaan maaf akan menciptakan konflik horizontal.
“Dia (Presiden Joko Widodo) mau menciptakan masalah baru,” tegas pria berkacamata tersebut
Seperti diketahui, Presiden Jokowi saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat 14 Agustus lalu menegaskan rencananya untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu termasuk kasus PKI melalui proses rekonsiliasi.
Jawa, Tak Pernah Ikhlas Menerima Islam?
"...yakni bahwa orang Jawa begitu mencintai budaya kepercayaan mereka (Kejawen).."
Segera setelah merebaknya kasus pembacaan Alquran berlanggam Jawa di Istana Negara beberapa hari lalu, seorang kawan berkata, apa yang Merle Calvin Ricklefs katakan memang benar. Lewat bukunya, Mengislamkan Jawa, profesor Australian National University itu memang pernah berkata bahwa sejatinya orang Jawa tak pernah ikhlas menerima Islam.
Selain kontroversial, pernyataan Ricklefs memang belum sepenuhnya benar. Yang Ricklefs bilang mungkin masuk akal, yakni bahwa orang Jawa begitu mencintai budaya kepercayaan mereka (Kejawen). Karena itu, bisa dikatakan nyaris semua agama yang datang ke Jawa mengalami sinkretisme.
Misalnya, pada agama Budha yang relatif tidak mengenal konsep Divine alias causa prima, konsepsi Budha di Jawa mengenal Tuhan Yang Maha Esa. Sementara, konsep Hindu tentang tiga dewa utama (Trimurti), diadaptasi ke dalam konsepsi Jawa dengan penambahan Sang Hyang Widhi.
Demikian pula pada saat kedatangan Kristen. Kita kenal Sadrach, seorang misionaris pribumi yang tergolong sukses melakukan Kristenisasi Jawa melalui sinkretisme. Tidak hanya mencantumkan kyai di depan namanya, Sadrach juga menggunakan banyak tradisi Jawa dalam menyukseskan agenda misinya.
Sinkretisme ini bahkan tak hanya dilakukan misionaris pribumi. Conrad Laurens Coolen, seorang misionaris keturunan Rusia-Solo, meraih sukses dalam misi Kristenisasi juga dengan cara yang disebutnya kontekstualisasi. Apa itu? Misalnya, Coolen tak ragu memakai jampi-jampi dan mantera dalam upayanya.
Bahkan Coolen dengan yakin memasukkan unsur kepercayaan dan keyakinan mistik Jawa. Misalnya, karena masyarakat Jawa yang agraris mempercayai Dewi Sri, Coolen melakukan ritual dengan pertama-tama memohon kepada Dewi Sri, diakhiri dengan nama Yesus yang diajarkannya merupakan Dewa yang lebih besar.
Dan bukankah umat Islam pun mengakui bahwa hanya dengan cara-cara adaptasi dan pendekatan budaya, Wali Songo bisa mengislamkan Tanah Jawa? Barangkali, hal itu sesuai dengan peribahasa di mana Bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Atau Sebagaimana kata Julian Pitt-Rivers (1963) dalam esainya tentang sosiologi Mediteranea, "You cannot be a Brahmin in the English countryside."
Misalnya, untuk menjawakan Islam, dalam Kitab Usulbiyah yang ditulis Sultan Agung, digambarkan bahwa;
Nabi Muhammad SAW mengenakan mahkota emas dari Majapahit. Tak hanya itu, dikatakannya bahwa membaca kitab ini --Usulbiyah-- setara dengan menggenapi dua dari lima rukun Islam.
Menurut Profesor Ricklefs, ada “Sintesis Mistik,” yang terjadi pada orang Jawa yang Islam. Di sana ada 3 pilar utama, (1) menjadi orang Jawa berarti menjadi Muslim, (2) melaksanakan rukun Islam (mengucapkan syahadat, Shalat 5 waktu, puasa, membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji, (3) kontradiksi dari keduanya: penerimaan terhadap realitas kekuatan supranatural khas Jawa, seperti Ratu Adil, Sunan Lawu, dan banyak lagi makhluk adikodrati yang lebih rendah.
Islam Kejawen |
Kembali ke Ricklefs, penentangan terhadap pengislaman Tanah Jawa tidak lekang oleh waktu. Setelah sebagian besar Jawa menganut Islam pun, penentangan tak berhenti. Misalnya, pada 1870-an, para penulis di Kediri meramu berbagai ejekan dan olok-olok mengenai Islam dalam tiga karya sastra, Babad Kedhiri, Suluk Gatholoco dan Serat Darmoghandul.
Tiga karya itu adalah karya yang tak jarang sarkastis. Versi lebih lunak yang menginginkan agar orang-orang Jawa tetaplah njawani dan tidak berlaku laiknya orang Arab yang dalam sisi lain dipandang menjadi seorang Muslim kaffah atau seutuhnya, pun tidak jarang.
Misalnya, dalam Serat Wedhatama (Kebijakan yang Lebih Agung), Mangkunegara IV bersyair:
"Jika kalian berkeras untuk meniru
Teladan Sang Nabi
Duhai Putra-putriku, kalian melakukan hal yang mustahil
Artinya kalian tak akan bertahan lama
Karena kalian ini orang Jawa
Sedikit saja sudahlah cukup."
Kini, apakah kita bisa mengatakan bahwa kasus pembacaan Alquran dengan langgam Jawa di Istana adalah bentuk purifikasi Jawa dalam konteks Islam?
Apakah kasus itu juga bisa menjadi contoh penentangan Jawa untuk menjadi Islam sepenuhnya? Biarlah Anda jawab sendiri.
Namun, barangkali pernyataan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dien Syamsuddin, adalah keputusan yang sangat bijak.
Pada sebuah kesempatan Dien berkata;
"Saya percaya bahwa gerakan Muhammadiyah memang memiliki akar kultural kuat pada nilai-nilai ke-Indonesiaan. Tapi Muhammadiyah memilih untuk mensenyawakan nilai-nilai Islam pada budaya Indonesia untuk 'Indonesia yang Islami', bukan 'Islam yang Indonesiawi."
Sumber dari Inilahcom
Foto Bocah Suriah Hentakkan Dunia
Foto memilukan yang memperlihatkan seorang bocah imigran Suriah tewas tenggelam dan terdampar di pantai Turki menjadi viral di media sosial pada Rabu (2/9).
Foto ini menjadi gambaran perjalanan penuh bahaya yang harus ditempuh para imigran demi terhindar dari konflik bersenjata di negara asal dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik di Eropa.
Setidaknya 12 warga Suriah yang mencoba masuk ke Yunani tewas tenggelam di perairan Turki ketika kapal yang mereka tumpangi karam.
Salah satu korban adalah seorang bocah laki-laki yang ditemukan polisi Turki di pantai dan foto bocah tersebut memicu kemarahan masyarakat internasional.
Dilaporkan Reuters, foto itu memperlihatkan seorang bocah dengan kaos merah dan celana pendek biru, tewas tergeletak dengan wajah bertelungkup mencium pasir tepat di pinggir pantai di kawasan resor kota Bodrum.
Foto yang diterbitkan pertama kali oleh satu kantor berita Turki ini menjadi trending topic di seluruh dunia.
Ribuan migran tewas sejak awal tahun ini dalam upaya memasuki Eropa melalui laut.
Menurut petugas penjaga pantai Turki, sekelompok migran meninggalkan Turki melalui Semenanjung Bodrum menuju Pulau Kos di Yunani pada Rabu dini hari (02/09), namun dua perahu yang mereka tumpangi karam tidak lama kemudian.
Dua belas jenazah, termasuk lima anak-anak, ditemukan oleh aparat keamanan Turki.
Dari sekitar 23 orang yang berangkat ke Yunani diperkirakan hanya sembilan yang selamat, beberapa di antaranya mengenakan pelampung dan berenang menuju pantai.
Harapan untuk menemukan korban selamat kini makin tipis.
Foto bocah yang meninggal dan tersapu ombak ke pantai di dekat Bodrum diterbitkan begitu beberapa jenazah ditemukan pada sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Bocah yang meninggal ini diketahui bernama Aylan.
Saudara laki-lakinya, Galip yang berumur lima tahun, dan ibunya, Rihan, meninggal dalam insiden ini.
BBC
Wednesday, September 2, 2015
Warga Paya Ateuk Ditemukan Tewas Telungkup
Posisi jenazah yang ditemukan di lapangan sepakbola Pulo Ie, Kluet Selatan |
* Diduga Komplotan Pencuri Kerbau
TAPAKTUAN
- Abeh (37), warga Paya Atuek, Kecamatan Pasie Raja, Aceh Selatan,
Minggu (30/8), sekira pukul 07.30 WIB, ditemukan tewas dalam kondisi
telungkup di pinggir sungai Kandang. Lokasi penemuannya sekitar 25 meter
dari lapangan sepakbola Pulo Ie, Kecamatan Kluet Selatan.
Kapolsek
Kluet Selatan, Iptu Mulyadi mengatakan, mayat tersebut pertama kali
diketahui oleh Elmayudin, warga Pulo Ie. Saat itu, ia tengah mencari
ternaknya yang hilang. “Kami belum bisa memastikan motif kematiannya.
Kasus in masih dalam penyelidikan,” kata Mulyadi kepada Prohaba,
kemarin.
Kapolsek Kluet Selatan ini
mengungkapkan, mayat tersebut ditemukan dalam kondisi telungkup di atas
batu tanggul Sungai Kluet. Di lokasi itu, juga ditemukan tas gantungan,
satu dompet berisi uang pecahan, KTP Abeh, kunci sepeda motor, STNK,
pisau, topi pet, dan tali nilon sekitar 20 meter.
“Tak
jauh dari lokasi itu juga ditemukan empat ekor kerbau yang diikat pada
batu di pinggir sungai. Jaraknya 100 meter dari lokasi mayat,” ungkap
Mulyadi.
Dia menambahkan, kerbau-kerbau itu
milik warga yang hilang pada malam tersebut. Hingga kemarin, pihaknya
belum bisa memastikan apakah ada bekas penganiayaan di tubuh mayat
tersebut. Sebab, saat ditemukan, hanya bagian mukanya yang terlihat
luka. Diperkirakan akibat terbentur batu tanggul.
“Sekarang
Mayatnya sudah dievakuasi ke RSUD-YA Tapaktuan. Menurut perkiraan tim
dokter, korban meninggal delapan jam sebelum ditemukan,” ungkapnya.
sumber: prohaba.com
Tuesday, September 1, 2015
Manfaat Luar Biasa dari Daun Kelor
Daun kelor |
- 3x Potasium daripada Pisang
- 4x Vitamin A dari Wortel
- 25x Zat Besi daripada Bayam
- 7x Vitamin C Jeruk
- 4x Kalsium Susu
- 3x Protein Yoghurt
Daun kelor sudah dianggap sebagai tanaman ajaib yang dapat digunakan sebagai obat herbal segala penyakit. Kandungan vitamin C daun kelor lebih banyak dari sayur maupun buah lainnya. Selain itu, kandungan vitamin A dan potasium dalam daun kelor juga sangat tinggi. Maka tidak heran jika daun kelor dianggap sebagai tanaman ajaib yang sangat bagus untuk tubuh.
Adapun manfaat daun kelor bagi tubuh sangat banyak, mulai dari mengobati penyakit dalam sampai penyakit luar. Berikut beberapa manfaat yang bisa diambil dari daun kelor yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Menyehatkan kulit
Daun kelor mengandung vitamin c dan juga antioksidan yang sangat tinggi, kedua zat ini sangat baik untuk kesehatan kulit. Daun kelor yang dijadikan sebagai sayur dan dikonsumsi secara rutin dapat menghaluskan kulit dan mencegah timbulnya jerawat. Daun kelor yang ditumbuk juga bisa dijadikan sebagai masker wajah yang bisa membuat kulit wajah semakin halus dan cantik.
2. Mengatasi Diabetes
Salah satu manfaat daun kelor yaitu dapat mengatasi diabetes. Manfaat daun kelor untuk diabetes yaitu dapat mengurangi kadar gula dalam darah. Daun kelor dapat dijadikan sebagai insulin alami untuk mengatasi diabetes. Makan sayur daun kelor juga dapat mencegah penyakit gula darah atau diabetes.
3. Menyehatkan Mata
Daun kelor juga banyak mengandung vitamin A yang sangat baik untuk mata. Mengkonsumsi daun kelor dapat membuat mata selalu dalam keadaan sehat dan jernih. Daun kelor juga bisa menyembuhkan penyakit mata, caranya bisa dimakan langsung ataupun air rebusan daun kelor di basuhkan pada mata yang sakit setiap hari sampai sembuh.
4. Mencegah kanker
Antioksidan dalam daun kelor sangat tinggi, selain itu daun kelor mengandung potasium yang banyak. Karena itu, salah satu manfaat dari daun kelor yaitu dapat mencegah kanker. Manfaat daun kelor untuk kanker yaitu dapat memperlambat bahkan menghentikan dan menghilangkan kanker yang ada dalam tubuh.
5. Mengobati rematik
Daun kelor juga sangat baik untuk mengobati rematik. Manfaat daun kelor untuk pengobatan rematik yaitu dapat mengurangi rasa sakit pada sendi dan dapat mengurangi penumpukan asam urat pada sendi sehingga dapat menyembuhkan rematik atau asam urat.
Selain dapat mengobati berbagai penyakit, daun kelor ternyata juga sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. Manfaat daun kelor yang dikonsumsi setiap hari yaitu dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tubuh tidak mudah sakit karena kelor dapat menangkal berbagai virus yang masuk.
Wanita yang Mendatangkan Rizki Bagi Suami
foto ilustrasi |
Ada sebuah nasehat bagi seorang suami. ” Bahagiakanlah isteri karena membahagiakan isteri dapat melancarkan rizki.” Benarkah demikian? Berikut sifat-sifat wanita yang bisa jadi akan mendatangkan rizki bagi suaminya yang dikutip dari 9Redaksi :
# 1. Wanita yang taat pada Allah dan rasul-Nya.
Ada empat faktor yang menjadi pertimbangan sebelum menikahi seorang wanita, yaitu karena (1) kecantikannya, (2) keturunannya, (3) hartanya dan (4) agamanya. Kita diperintahkan untuk memilih wanita karena faktor agamanya, beruntung sekali jika bisa mendapatkan keempatnya.
Wanita yang taat pada Allah dan Rasul-Nya akan membawa rumah tangga menuju surga, menuju ketentraman. Rumah tangga yang tentram, nyaman, bahagia adalah rezeki yang sangat berharga. Rumah tangga yang dinahkodai suami yang saleh didampingi istri yang salehah akan menjadikan rumah tangga itu berkah, menghasilkan anak-anak yang saleh / salehah, mendapatkan ridha dan rahmat Allah.
# 2. Wanita yang taat pada suaminya.
Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku akan menyuruh seorang isteri untuk sujud kepada suaminya (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sepanjang perintah suami tidak bertentangan dengan agama, maka isteri wajib mentaatinya. Ketaatan seorang isteri pada suaminya akan membuat hati suami tenang dan damai dan bisa menjalankan kewajibannya mencari rezeki yang halal untuk keluarga. Akan halnya wanita yang berkarier di luar rumah bisa tetap bekerja sepanjang suaminya mengizinkan dan kewajibannya untuk menjaga diri dengan baik di tempat kerja.
“Laki-laki adalah pemimpin atas wanita karena Allah telah melebihkan sebagian dari mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan dengan sebab sesuatu yang telah mereka (laki-laki) nafkahkan dari harta-hartanya. Maka wanita-wanita yang saleh adalah yang taat lagi memelihara diri di belakang suaminya sebagaimana Allah telah memelihara dirinya”. (Q.S. An Nisa : 34).
# 3. Wanita yang melayani suaminya dengan baik.
Tugas utama isteri adalah menjalankan tugas rumah tangga dengan sebaik-baiknya, melayani suami dengan baik serta mendidik anak-anaknya. Isteri yang baik berusaha melayani suaminya dengan baik seperti menyiapkan makanannya, menyiapkan keperluannya, memenuhi kebutuhan biologisnya, menjaga perasaan suaminya jangan sampai suaminya terluka karena sikapnya. Wanita yang demikian akan menjadi kesayangan suaminya dan bisa menjadi partner yang baik dalam mewujudkan rumah tangga yang sakinah dan menarik hal-hal positif dalam rumah tangganya, termasuk rezeki bagi suaminya.
# 4. Wanita yang berhias hanya untuk suaminya.
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salehah” (H.R. Muslim).
Adalah sifat wanita yang suka bersolek dan berhias, tapi wanita yang saleh hanya berhias dan menampakkan perhiasan untuk suaminya. Wanita yang jika dipandang suaminya selalu menyenangkan dan tahu bagaimana menyenangkan suaminya. Wanita yang bahkan malaikat pun mendo’akannya akan memudahkan rezeki datang padanya.
# 5. Jika ditinggal menjaga kehormatan dan harta suami
Saat suami keluar mencari nafkah, isteri yang ditinggalkan di rumah harus menjaga kehormatannya, menjaga dirinya dari tamu yang tidak pantas, membatasi keluar rumah jika tidak terlalu penting. Harta suami yang dititipkan padanya dipergunakan pada hal-hal yang bermanfaat dengan seizin suaminya. Wanita seperti ini memudahkan rezeki masuk ke dalam rumahnya sebagai upah dari ketaatannya kepada Allah dan kesetiaan pada suaminya.
# 6. Wanita yang senantiasa meminta ridha suami atasnya
Wanita ini tahu bagaimana menyenangkan hati suaminya. Menjaga sikap dan perilaku agar tidak menyinggung dan melukai perasaan suaminya. Dia selalu berusaha agar suaminya tidak marah padanya. Dia tidak akan pergi tidur dalam keadaan marah atau meninggalkan suaminya dalam keadaan marah sampai memperoleh maafnya. Mengajak suaminya bercanda untuk menceriakan perkawinannya. Berusaha mendidik anak-anaknya dengan baik. Menjaga rahasia perkawinan dari orang lain.
”Maukah kalian kuberitahu isteri-isteri yang menjadi penghuni surga yaitu isteri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya, dimana jika suaminya marah dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata ” Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha” (H.R.An Nasai).
Isteri seperti ini adalah isteri yang dimudahkan rezekinya melalui tangan suaminya karena amalan dan kesetiaan pada suaminya,
# 7. Wanita yang menerima pemberian suami dengan ikhlas
Wanita yang tidak pernah mengeluh berapapun rezeki yang dibawa pulang suaminya. Selalu ikhlas menerima dan menghargai apapun yang diberikan suami kepadanya. Banyak disyukuri sedikit pun diterima dengan ikhlas. Wanita seperti ini adalah wanita yang mensyukuri rezekinya. Allah sudah menjanjikan bahwa jika kita bersyukur Dia akan menambah rezeki kita. Wanita yang bersyukur dan ikhlas rezekinya senantiasa bertambah baik kuantitas maupun keberkahannya yang akan diberi Allah langsung padanya ataupun melalui suaminya.
# 8. Wanita yang bisa menjadi partner meraih ridha Allah.
Wanita yang menjadikan rumah tangganya sebagai ibadah, pengabdiannya kepada Allah. Bisa menjadi teman diskusi yang berimbang bagi suami. Bisa melakukan koreksi dan menyampaikan dengan lembut kepada suaminya. Mendengarkan nasihat dan kata-kata suaminya dengan penuh perhatian. Sebelum melaksanakan ibadah sunnah seperti puasa sunnah meminta izin kepada suaminya dan tidak melaksanakan jika tidak diizinkan. Bisa menjadi pendorong dan motivator suami untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Itulah mengapa ada kalimat ” dibalik pria yang sukses ada wanita hebat di belakangnya”. Karena wanita seperti ini adalah rezeki utama suaminya.
# 9. Wanita yang tak pernah putus doa untuk suaminya.
Wanita yang bersyukur adalah wanita yang menerima semua kehendak /takdir Allah padanya tapi tetap berusaha melakukan yang terbaik termasuk dengan mendoakan suami dan anak-anaknya agar sukses dunia akhirat. Wanita ini tidak pernah putus do’a, tapi menjadikannya sebagai rutinitas harian, penghias bibir setelah shalat. Wanita ini tahu bahwa rezeki suaminya akan ditambah dan diberkahi jika dirinya senantiasa melibatkan Allah pada langkah suaminya melalui doa-doa yang dipanjatkannya setiap hari.
Dan betapa beruntungnya seorang laki-laki jika bisa mendapatkan isteri dengan ciri-ciri seperti di atas. Jika pun isteri ternyata belum memiliki ciri-ciri seperti di atas adalah tugas suami untuk mendidik isterinya, karena isteri adalah tanggung jawab suaminya dan dia akan ditanya di akhirat tentang hal itu. Wallahu alam.
sumber:arrahmah.com
Muslimah Belgia Ditangkap dan Dipukuli Hanya Karena Memakai cadar
foto ilustrasi |
Muslimah itu tengah mengunjungi rumah orangtuanya dan ketika dia pergi meninggalkan rumah itu, dia didekati oleh para petugas polisi yang menggunakan pakaian biasa, kemudian menangkapnya.
Dia dibawa ke sebuah kantor polisi dan ketika para petugas itu datang, ia dihina, pakaiannnya dirobek-robek dan ia dipukuli, sampai mengalami luka yang membutuhkan perawatan rumah sakit.
Dalam sebuah konferensi Pers yang direkam dalam bentuk video yang dipublikasikan di Youtube oleh organisasi Islam Sharia4Belgium pada (2/6), menunjukkan Muslimah tersebut telah dibebaskan. Dalam konferensi itu, ia mengungkapkan dan menjelaskan kezhaliman yang dilakukan terhadap dirinya.
Hal tersebut adalah insiden yang ke sekian kalinya yang terjadi di Eropa, dimana Muslimah sering menjadi korban diskriminasi dan penangkapan hanya karena pakaian mereka.
Otoritas Belgia telah meloloskan RUU pelarangan cadar pada tahun 2011. Yang mana undang-undang tersebut melarang Muslimah menggunakan cadar di ruang publik. Negara ini adalah negara Uni Eropa kedua setelah Perancis yang memberlakukan larangan tersebut.
sumber:arrahmah.com
Bulan Sabit Merah Turki telah menghabiskan 345 juta dollar untuk membantu pengungsi Suriah
Pengungsi Suriah saat memasuki Turki. |
Presiden badan bantuan tersebut, Ahmad Lutfi Akar mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis Senin (31/8/2015), bahwa pihaknya tidak melakukan diskriminasi dalam memberikan bantuan atas dasar ras, agama, etnis atau bahasa, seperti dilansir MEMO pada Selasa (1/9).
Akar menunjukkan bahwa komunitas Bulan Sabit Merah telah meminjamkan tangan mereka untuk membantu orang-orang yang membutuhkan di banyak negara di seluruh dunia termasuk Irak, Pakistan, Bangladesh dan Myanmar serta beberapa negara Afrika.
Badan ini juga telah menyediakan bantuan untuk orang miskin dan korban bencra serta pengungsi dari Suriah yang jumlahnya telah membengkak menjadi 2,5 juta orang.
sumber:Arrahmah.com
Jokowi Lantik Johny Lumintang Jadi Kepala Staf Kepresidenan?
Presiden Jokowi beri arahan peserta rapimnas TNI-Polri |
Akun Twitter, @MegaSimarmata bahkan secara terbuka sudah memberikan selamat kepada mantan Gubernur Lemhannas tersebut. "Atas nama pribadi saya ucapkan selamat kepada Bpk Johny Lumintang yang pagi ini akan dilantik sbg Kepala Staf Kepresidenan," katanya.
Johny Lumintang yang pensiun dengan pangkat Letjen dikenal luas pada 1998. Itu lantaran ia menggantikan Prabowo Subianto sebagai Panglima Kostrad. Prabowo dicopot dari jabatannya oleh Panglimq ABRI Jenderal Wiranto dengan tuduhan ingin mengkudeta pemerintahan BJ Habibie. Hanya saja, Johny Lumintang hanya sehari atau tepatnya 17 jam menjabat sebagai Panglima Kostrad.
sumber:REPUBLIKA.CO.ID
Sunday, August 30, 2015
Extra Judicial Killing: Kisah Junaidi Lebih Miris dari Ridwan
Extra Judicial Killing: Kisah Junaidi Lebih Miris dari Ridwan |
Namun bila penjahat itu ditembak penegak hukum saat sudah menyerah atau tanpa perlawanan, maka itu pelanggaran hukum yang terjadi di negara hukum seperti Indonesia. Belum lagi menyisakan kepiluan yang mendalam bagi keluarganya bahkan bagi masyarakat luas.
Timsus Polda Aceh usai kontak tembak dengan kelompok Ridwan (35) anggota Din Minimi di Desa Pulo Meuria Gereudong Pasee Aceh Utara, kamis 20 agustus 2015 |
Dan begitulah yang dialami Ridwan seorang pria Desa Pulo Meuria, Kec. Gereudong Pasee, Aceh Utara, yang diklaim anggota kelompok bersenjata Din Minimi. Dirinya tewas dirumahnya dengan kondisi berlumuran darah setelah timah panas aparat kepolisian menembus bagian tubuhnya pada 20 Agustus 2015 lalu.
Dilansir Viva.co.id, Kapolres Lhokseumawe AKBP Anang Triarsono menuturkan saat kejadian ada empat anggota Din Minimi lainnya, namun mereka berhasil kabur. “Ya, empat rekannya berhasil melarikan diri, sampai sekarang masih kita lakukan pengejaran,” ujar Anang.
Saat itu pula hal tersebut langsung menjadi headline news berbagai media. Namun kesaksian salah seorang sumber acehbaru.com ternyata bertolak belakang dengan apa yang dikatakan hal tersebut, yakni saat diserbu polisi, Ridwan hanya sendirian di rumah, tidak anggota Din Minimi lain bersamanya sebagaimana yang banyak diberitakan.
Situs Juangnews.com merilis keterangan Abdisyah (50) abang kandung Ridwan, menurutnya tidak ada kontak tembak sore itu. Hanya terjadi tembakan sepihak dari aparat kepolisian.
Abdisyah mengisahkan, saat disergap petugas, Ridwan sedang berada di dalam rumah dan hendak melarikan diri, lalu dipanggil dan ditembak dalam jarak dekat. Akibat terkena tembakan petugas korban langsung tersungkur meninggal dunia di samping rumah.
Hal serupa juga dialami Junaidi alias Brujuek. Dia juga diklaim salah-satu anggota Din Minimi yang telah lama masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) aparat kepolisian. Pada Kamis 27 Agustus 2015, dirinya tewas ditembak aparat kepolisian.
Tapi kisah Brujuek lebih miris dari Ridwan. Pasalnya, menurut sumber acehbaru.com Brujuek sempat meminta ampun sebelum ditembak. Namun ampun tinggallah ampun, peluru polisi dengan bringas melesat dan menembus bagian dada, leher dan kepalanya. Padahal saat itu Brujuek tak ada upaya melarikan diri atau bentuk perlawanan lainnya.
Hal ini juga bertolak belakang dengan yang dikatakan Kapolres, di mana Brujuek melakukan upaya melarikan diri dari sergapan petugas.
Berbagai kecaman pun datang baik dari lembaga maupun netizen yang mewarnai dunia maya karena tindakan penembakan terhadap Brujuek dinilai tak bermoral. Biarpun dituduh telah melakukan serangkaian kejahatan, namun ada hukum yang akan menghukumnya, bukan langsung diproses dengan timah panas di tempat.
Kejadian ini juga menjadi goresan bagi masyarakat, di mana Aceh yang telah damai harus kembali terkejut dengan kejadian-kejadian yang membawa kembali mengingat masa konflik yang bersimbah darah.
Bahkan para netizen menyebut aksi tim Polda Aceh yang menembak mati terduga adalah Extra judicial killing (pembunuhan di luar proses peradilan, red) melanggar hukum indnesia dan hukum internasional. “Harus ada yang lakukan pendampingan keluarga, diadvokasi sampai kepengadilan” Tulis Netizen.
Extra judicial killing (pembunuhan di luar proses peradilan, red) adalah kejahatan yang dikutuk oleh dunia internasional karena merendahkan harkat dan martabat manusia. Hak untuk hidup merupakan hak paling utama dari empat aspirasi tertinggi hak asasi manusia, disusul kemudian oleh hak kebebasan, hak kebersamaan dan hak membangun, Hak untuk hidup tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
Koordinator KontraS Aceh Hendra Saputra dalam rilis yang diterima menilai tindakan yang dilakukan kepolisian saat sudah sangat menyalahi aturan yang dibuat oleh kepolisian sendri, sebagaimana diatur dalam Peraturan Kapolri [Perkap] No 1 Tahun2009, di mana dalam pasal 5 menjelaskan tentang tahapan kepolisian dalam upaya penggunanan kekuatan, dimana penggunaan senjata api merupakan upaya terkahir dalam penggunakan senjata api bukan upaya pertama.
“Akan tetapi selama ini upaya penggunakan senjata api yang lebih ditonjolkan oleh pihak kepolisian kita, hal ini menunjukan kalau Polda Aceh gagal menerapkan prinsip polmas yang selama ini sudah dibangun di Polda Aceh,” Kata Hendra.
sumber:http://www.acehbaru.com
Aksi Polisi ‘Pencabut Nyawa’ di Aceh Kompolnas Diminta Turun Tangan
Banda Aceh – Terkait aksi polisi dari Polda Aceh main ‘cabut nyawa’
hampir dalam semua kasus pengejaran kelompok bersenjata Din Minimi tak
terkecuali dalam kasus penangkapan Junadi alias Beureujuek, warga
Sidomulyo Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, yang ditembak mati dimuka
umum, KontraS Aceh minta Kompolnas turun tangan.
“itu penting juga untuk dilakukan pengusutan terkait dengan penggunaan senjata api yang dilakukan oleh kepolisian dalam melakukan upaya penuntas criminal bersenjata di Aceh apakah sudah seseuai dengan prinsip legalitas, nessisitas dan proprosionalitas dengan potensi ancamana yang dihadapi dan korban yang menjadi sasaran tembak di tempat oleh kepolisian, untuk itu baik penegakan hukum internal ataupun Kompolnas harus segera melakukan uji balestik terhadap senjata yang digunakan dan juga kepada korban harus segera dilakukan autopsi supaya bisa diketahui apakah betul dia melakukan perlawanan serta dalam jarak berapakah korban di tembak, jangan-jangan tidak ada upaya perlawanan dari korban dan jarak tembak yang sangat dekat dilakukan oleh kepolisian” Tulis Koordinator KontraS Aceh dalam rilis yang diterima acehbaru.com, Jum’at, 28 Agustus 2015.
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh juga mendesak pihak Kompolnas untuk mengusut tindakan anggota kepolisian yang selama ini kerap melakukan upaya penembakan daripada pencegahan lainnya dalam pengungkapan perbuatan krimininalitas bersenjata di Aceh.
“Ini bisa kita lihat pada kejadian di Limpok Aceh Besar, Grong-Grong Pidie, Geureudong Pase Aceh Utara dan terakhir SPBU Batupat semua korbannya tewas di tempat” Kata Hendra Saputra.
“itu penting juga untuk dilakukan pengusutan terkait dengan penggunaan senjata api yang dilakukan oleh kepolisian dalam melakukan upaya penuntas criminal bersenjata di Aceh apakah sudah seseuai dengan prinsip legalitas, nessisitas dan proprosionalitas dengan potensi ancamana yang dihadapi dan korban yang menjadi sasaran tembak di tempat oleh kepolisian, untuk itu baik penegakan hukum internal ataupun Kompolnas harus segera melakukan uji balestik terhadap senjata yang digunakan dan juga kepada korban harus segera dilakukan autopsi supaya bisa diketahui apakah betul dia melakukan perlawanan serta dalam jarak berapakah korban di tembak, jangan-jangan tidak ada upaya perlawanan dari korban dan jarak tembak yang sangat dekat dilakukan oleh kepolisian” Tulis Koordinator KontraS Aceh dalam rilis yang diterima acehbaru.com, Jum’at, 28 Agustus 2015.
Junaidi alias Brujuek (30) anggota Din Minimi tewas ditembak di SPBU Batu Phat, Kamis 27 Agustus 2015 |
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh juga mendesak pihak Kompolnas untuk mengusut tindakan anggota kepolisian yang selama ini kerap melakukan upaya penembakan daripada pencegahan lainnya dalam pengungkapan perbuatan krimininalitas bersenjata di Aceh.
“Ini bisa kita lihat pada kejadian di Limpok Aceh Besar, Grong-Grong Pidie, Geureudong Pase Aceh Utara dan terakhir SPBU Batupat semua korbannya tewas di tempat” Kata Hendra Saputra.
Ini Rentetan Insiden tewasnya Anggota Din Minimi
Entah hari naas bagi anggota kelompok bersenjata pimpinan Nurdin Ismail alias Din Minimi atau cuma hanya kebetulan saja terjadi. Pastinya sudah 5 orang anggota mereka meninggal pada hari Kamis.
Berikut rentetan kejadian yang menimpa anggota Din Minimi
Kamis, 21 Mei 2015
Saat itu timsus Polda Aceh bersama aparat dari Kodim Pidie mengepung tempat persembunyian Din minimi di Desa Gintong Kecamatan Grong Grong Kabupaten Pidie, dalam kontak tembak tersebut tiga orang anggota nya tewas tertembak. korban yang tewas pada kejadian tersebut diantara nya, Ibrahim Yusuf, 42, warga Gampong Cirieh, Kecamatan Delima, Pidie, Subki, alis Kacok 32, warga Pulo Meuria Kecamatan Geureudong Pase Kabupaten Aceh Utara serta Yusliadi, 27, alias Mae pong, warga Aceh Timur. Dalam kejadian tersebut polisi mengklaim mengamankan 3 pucuk senjata serta ratusan butir amunisi aktif
Kamis, 20 Agustus 2015
Ridwan 30 tahun warga Desa Pulo Meuria Kecamatan Geureudong Pase juga tewas di samping rumahnya, tubuh Ridwan roboh ketanah setelah 7 butir peluru milik polisi menembus tubuhnya. Ridwan tidak sempat beradu peluru dengan polisi walau ia memiliki satu pucuk senjata api AK-56, serta peluru 2 magazen, ia hanya sempat melepaskan 3 butir peluru dari 60 butir yang ia miliki. Selain membunuh Ridwan polisi juga menyita rompi anti peluru serta sepeda motor Rx King
Kamis, 27 Agustus 2015
Timsus polda Aceh Menembak Mati Junaidi Alias Bureujuk 30 Tahun warga Desa Sido Mulyo Kecamatan Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Kejadian tersebut terjadi di tempat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Blangthupat Kecamatan Muara satu Kota Lhokseumawe, Junaidi Tewas setelah dua peluru menembus dada dan leher nya, Kejadian nya Juga hari Kamis tanggal 27 Agustus 2015
Junaidi di tembak polisi tanpa memiliki senjata api bersamanya, saat bersamaan polisi juga membekuk Ismuhar warga Batuphat yang hari itu jalan bareng bersamanya. Insiden ini memunculkan protes keras dari pengguna facebooker, masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat serta LBH. Karena eksekusi mati yang diterima Brujuek dianggap tidak wajar, karena ia dibunuh setelah duluan minta ampun dan dia tidak sedang bersenjata.
Subscribe to:
Posts (Atom)